Pintu Aluminium
Malang, Pintu Aluminium Lipat, Pintu Aluminium Kamar Mandi, Pintu Aluminium
Kaca Kamar Mandi, Pintu Aluminium, Pabrik Kusen Aluminium Surabaya, Kusen Aluminium
Ykk, Kusen Aluminium Surabaya,
Kusen Aluminium Minimalis, Kusen Aluminium Dimalang, Kusen Aluminium Alexindo
Surabaya, Kusen Aluminium, Kontraktor Pintu Aluminium
Aluminium cor ulang merupakan aluminium
yang dicampur dengan logam lain yang memiliki keterikatan senyawa atom satu
sama lain. Paduan logam tersebut berguna untuk meningkatkan kekuatan dari
aluminium yang bersifat lunak dan tidak tahan terhadap panas. Jumlah dan
distribusi penyebaran partikel penguat komposit matriks logam sangat
berpengaruh terhadap sifat-
sifat mekanis dari komposit. Penambahan
jumlah partikel yang tersebar belum tentu mampu meningkatkan kekerasan dari
komposit. Untuk itu perlu diketahui jumlah fraksi partikel yang tersebar secara
optimal pada logam sehingga akan diperoleh kekerasan yang optimal. (Suryanto,
2005).
Cor ulang yang dilakukan pada aluminium
dapat menyebabkan kekerasan meningkat dan ketangguhan menurun, serta
porositasnya bertambah. Porositasnya ini tentunya akan mengurangi kekuatan dari
aluminium cor, akan tetapi disamping itu, dikemukakan bahwa porositasnya dalam
kondisi tertentu akan memperbaiki karakteristik tribologi logam karena
membentuk reservoir bagi pelumas dan memudahkan untuk bersirkulasi sehingga
menghasilkan pelumasan yang lebih baik. (Heru Uryanto, 2005).
Dapur peleburan aluminium tuang dilakukan
pada tanur krus besi cor, tanur krus dan tanur nyala api. Bahan-bahan logam
yang akan dimasukkan pada dapur terdiri dari sekrap (remelt) dan bahan murni
(aluminium ingot).
Untuk menjaga standar paduan yang telah
ditentukan maka sekrap dari bermacam-macam logam tidak boleh dicampurkan
bersama ingot tetapi harus dipilih terlebih dahulu. Penambahan unsur yang
mempunyai titik lebur rendah seperti seng dan magnesium dapat ditambahkan dalam
bentuk elemental sedangkan logam yang mempunyai titik lebur tinggi seperti Cu,
Mg, Ni, Mn, Si, Ti, dan Cr adalah paling baik ditambahkan sebagai paduan. Dalam
praktek peleburan yang baik mempersyaratkan dapur dan logam yang dimasukan
dalam keadaan bersih (Heini dkk, 1981).
Sebelum dilakukan peleburan di dalam
tungku sebaiknya logam dipotong – potong menjadi kecil-kecil, hal ini bertujuan
untuk menghemat waktu peleburan dan mengurangi kehilangan komposisi karena
oksidasi. Setelah material mencair, fluks dimasukkan ke dalam coran, yang
bertujuan untuk mengurangi oksidasi dan absorbsi gas serta dapat bertujuan
untuk mengangkat
kotoran-kotoran yang menempel pada
aluminium. Selama pencairan, permukaan harus ditutup fluks dan cairan diaduk
pada jangka waktu tertentu untuk mencegah segresi (Surdia dan Chijiiwa, 1991).
Kemudian kotoran yang muncul di ambil dan dibuang. Setelah pada suhu kurang
lebih 725 0C aluminium di tuang ke dalam cetakan. Adapun untuk remelting,
material hasil peleburan di atas dilebur kembali.
Dalam hal ini komposit aluminium dan
serbuk besi (Fe) sangat dipengaruhi oleh persentase campuran antara serbuk besi
(Fe) dan parameter-parameter seperti suhu (Temperature) dan tekanan proses, sehingga
hasil yang didapat secara langsung berpengaruh terhadap ikatan antara aluminium
dan serbuk besi (Fe). Selain itu daya lekat antar matrik dengan bahan pengisi
(Filler) juga menjadi faktor yang mempengaruhi hasil pembuatan komposit. Dengan
adanya gaya adhesi antara matrik dan bahan pengisi mengakibatkan ikatan antara
matrik dan bahan penguat. Sehingga, ikatan antara komponen penyusun komposit
semakin kuat (Firman, 2011).
Pengecoran merupakan proses tertua yang
dikenal manusia dalam pembuatan benda logam. Proses pengecoran dengan
menggunakan pasir cetak meliputi : pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan
logam, penuangan logam cair.
kedalam cetakan, pembersihan coran dan
proses daur ulang pasir cetakan. Berikut ini adalah proses pengecoran pada
aluminium tuang :
a. Pembuatan Pola
Pola merupakan bagian yang penting dalam
proses pembuatan benda cor, karena itu pulalah yang akan menentukan bentuk dan
ukuran dari benda cor. Pola yang digunakan untuk benda cor biasanya terbuat
dari kayu, resin, lilin dan logam. Kayu dapat dipakai untuk membuat pola karena
bahan tersebut harganya murah dan mudah dibuat dibandingkan pola logam. Oleh
karena itu pola kayu umumnya dipakai untuk cetakan pasir. Biasanya kayu yang
dipakai adalah kayu seru, kayu aras, kayu mahoni, kayu jati dan lain-lain
(Surdia, 1982:62).
b. Pembuatan Inti
Menurut (Surdia, 1982: 104) mengatakan
bahwa inti adalah suatu bentuk dari pasir yang dipasang pada rongga cetakan,
fungsi dari inti adalah untuk mencegah pengisian logam pada bagian-bagian yang
berbentuk lubang atau rongga suatu coran. Inti harus memiliki kekuatan yang
memadai dan juga mempunyai polaritas (Amstead, 1990:99). Disamping itu inti
harus mempunyai permukaan yang halus dan tahan panas. Inti yang mudah pecah
harus diperkuat dengan kawat, selain itu harus dicegah kemungkinan terapungnya
inti dalam logam cair.
c. Pembuatan Cetakan
Cetakan berfungsi untuk menampung logam
cair yang akan menghasilkan benda cor. Macam-macam cetakan adalah :
1. Cetakan pasir
Cetakan dibuat dengan jalan memadatkan
pasir, pasir yang akan digunakan adalah pasir alam atau pasir buatan yang
mengandung tanah lempeng. Pasir ini biasanya dicampur pengikat khusus, seperti
air, kaca, semen, resin ferol, minyak pengering. Bahan tersebut akan memperkuat
dan mempermudah operasi pembuatan cetakan (Surdia:1982: 3).
2. Cetakan logam
Cetakan ini dibuat dengan menggunakan
bahan yang terbuat dari logam. Cetakan jenis logam biasanya dipakai untuk
industri-industri besar yang jumlah produksinya sangat banyak, sehingga sekali
membuat cetakan dapat dipakai untuk selamanya. Cetakan logam harus terbuat dari
bahan yang lebih baik dan lebih kuat dari logam coran, karena dengan adanya
bahan yang lebih kuat maka cetakan tidak akan terkikis oleh logam coran yang akan
di tuang.
d. Peleburan (pencairan logam)
Untuk mencairkan bahan coran diperlukan
alat yang namanya dapur pemanas. Dalam proses peleburan bahan coran ada dua
dapur pemanas yang digunakan yaitu dengan menggunakan dapur kupola atau dengan
menggunakan dapur tanur induksi. Kedua jenis dapur tersebut yang sering
digunakan oleh industri adalah tanur induksi frekuensi rendah karena mempunyai
beberapa keuntungan (Surdia, 1982: 145). Keuntungan tersebut adalah mudah
mengontrol komposisi yang teratur, kehilangan logam yang sedikit, kemungkinan
menggunakan logam yang bermutu rendah, efisiensi tenaga kerja, dapat
memperbaiki persyaratan kerja.
e. Penuangan
Menuang adalah memindahkan logam cair dari
dapur pemanas ke dalam cetakan dengan bantuan alat yang disebut ladel, kemudian
dituangkan ke dalam cetakan. Ladel berbentuk kerucut dan biasanya terbuat dari
plat baja yang terlapisi oleh batu tahan api. Saat penuangan diusahakan sedekat
mungkin dengan dapur sehingga dapat menghindari logam coran yang membeku
sebelum sampai ke cetakan yang diinginkan.
f. Membongkar dan Membersihkan Coran
Pada prinsipnya pembongkaran hasil
pengecoran logam dari cetakan dilakukan secara langsung atau mekanis. Setelah
benda cetakan membeku atau dingin sampai temperatur rendah cetakan dibongkar,
tempat pembongkaran harus memiliki sarana ventilasi udara yang baik.
g. Pemeriksaan Coran
Pada proses pengecoran pemeriksaan hasil coran mempunyai tujuan
yang memelihara kualitas dan penyempurnaan teknik. Dari pemeriksaan maka akan
diketahui kekurangan suatu proses yang telah dilakukan, dimana adanya
kekurangan tersebut akan meningkatkan hasil yang berkualiatas. Untuk mendapatkan
sifat aluminium yang baru biasa dilakukan dengan jalan menambahkan unsur-unsur
paduan kedalam aluminium murni. Namun ada juga yang melakukan penggabungan
beberapa paduan aluminium dengan jalan pengecoran (penuangan) untuk memperoleh
sifat mekanis bahan yang lebih baik.
CV. FAHDIONO JAYA KREASI
Spesialis Aluminium Dan Besi
TELP : 0813-1599-8071
WA : 0812-3224-3432
PIN BBM : 520EE959
Kantor & Workshop
Perumahan Medokan Asri Utara Blok D No. 13 Rungkut Surabaya
Perumahan Medokan Asri Utara Blok D No. 13 Rungkut Surabaya
Menerima Pembelian Dan Pengerjaan:
Pintu Expanda / Pintu Kasa
Nyamuk |Pintu & Kusen Aluminium | Sekat Partisi | Pintu Sliding | Pintu
Kamar Mandi | Kanopi Baja Ringan | Kanopi Transparan | Kanopi Rumah
|Pagar Besi Lipat | Pagar Besi Minimalis | Pintu Aluminium |Pintu Aluminium
Sliding |Pintu Aluminium Putih |Pintu Sliding Aluminium |Pintu Sliding Kaca
|Pintu Geser Aluminium |Kusen Aluminium |Pintu Expanda Murah |Pintu
Expanda Aluminium |Kusen Aluminium Minimalis |Pintu Kasa Aluminium Surabaya
|Pintu Expanda Kasa Nyamuk |Pintu Expanda Di Surabaya |Pintu Expanda Aluminium
|Pintu Aluminium Ykk |Kusen Aluminium Minimalis | Sekat Ruangan | Sekat
Ruangan Kantor
Wilayah Pengerjaan:
Surabaya, Gersik, Sidoarjo, Krian, Mojokerto, Jombang, Malang, Lumajang, Pasuruan, Bojonegoro, Lamongan, Dsb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar