Menerima Pembelian Dan Pengerjaan:
Pintu Expanda | Pintu Kasa Nyamuk | Pintu & Kusen Aluminium | Sekat Partisi | Pintu Sliding | Pintu Kamar Mandi | Kanopi Baja Ringan | Kanopi Transparan | Kanopi Rumah | Pagar Besi Lipat | Pagar Besi Minimalis | Pintu Aluminium | Pintu Aluminium Sliding |Pintu Aluminium Putih |Pintu Sliding Aluminium | Pintu Sliding Kaca |Pintu Geser Aluminium | Kusen Aluminium | Pintu Expanda Murah |Pintu Expanda Aluminium | Kusen Aluminium Minimalis | Pintu Kasa Aluminium Surabaya | Pintu Expanda Kasa Nyamuk |Pintu Expanda Di Surabaya | Pintu Expanda Aluminium | Pintu Aluminium Ykk | Kusen Aluminium Minimalis | Sekat Ruangan | Sekat Ruangan Kantor
Wilayah Pengerjaan:
Surabaya, Gersik, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Pasuruan, Bojonegoro, Lamongan, Dsb
Aluminium ditemukan kira-kira
sekitar 160 tahun yang lalu dan mulai diproduksi skala industri sekitar 90
tahun yang lalu. Berikut sejarah perkembangan tentang penemuan aluminium
1. Pada tahun 1782, seorang
ilmuwan Prancis bernama Lavoiser telah menduga bahwa aluminium merupakan logam
yang terkandung di dalam alumina,
2. Pada tahun 1807, ahli kimia
Inggris bernama Humphrey Davy berhasil memisahkan alumina secara elektrokimia
logam dan yang diperoleh dari pengujian tersebut adalah aluminium,
3. Pada tahun 1821, biji sumber
aluminium ditemukan di Prancis Selatan, tepatnya di kota Lesbaux, yang
dinamakan bauksit,
4. Pada tahun 1825, ahli kimia
Denmark, Orsted berhasil memisahkan aluminium murni dengan cara memanaskan
aluminium chloride dengan kalium amalgam dan kemudian memisahkan merkuri dengan
cara destilasi,
5. Pada tahun 1886, mahasiswa
Oberlin College di Ohio, Amerika Serikat bernama Charles Martin – Hall
menemukan dengan cara melarutkan alumina (Al2O3) dalam lelehan kliorit
(Na3AlF6) pada temperatur 960 OC dalam bentuk kotak yang dilapisi logam karbon
dan kemudian melewatkan arus listrik melalui ruang tersebut. Cara ini dikenal
dengan proses Hall – Heroult, karena ini terjadi pada tahun yang sama dengan
seorang Prancis yang bernama Paul Heroult,
6. Pada tahun 1888, ahli kimia
Jerman Karlf Josef Bayern menemukan cara memperoleh alumina dari bauksit secara
pelarutan kimia. Sampai saat ini cara Bayer masih digunakan untuk memproduksi
alumina dari bauksit secara industry dan disebut dengan proses Bayer. (Davis,
Jr, 1993)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar