Pintu Kaca Aluminium Surabaya, Pintu Kaca, Pintu Geser Aluminium,
Pintu Garasi Aluminium Surabaya, Pintu Expanda Surabaya, Pintu Expanda Murah
Surabaya, Pintu Expanda Murah , Pintu Expanda Kasa Nyamuk, Pintu Expanda Di
Surabaya, Pintu Expanda Aluminium, Pintu Aluminium Ykk Surabaya, Pintu Aluminium
Ykk Surabaya, Pintu Aluminium Ykk, Pintu Aluminium Surabaya, Pintu Aluminium
Surabaya, Pintu Aluminium Sliding, Pintu Aluminium Putih, Pintu Aluminium Murah
Surabaya
CV. FAHDIONO JAYA KREASI
Spesialis Aluminium Dan Besi
TELP : 0813-1599-8071
WA : 0812-3224-3432
PIN BBM : 520EE959
Kantor & Workshop
Perumahan Medokan Asri Utara Blok D No. 13 Rungkut Surabaya
Perumahan Medokan Asri Utara Blok D No. 13 Rungkut Surabaya
Menerima Pembelian Dan Pengerjaan:
Pintu Expanda / Pintu Kasa Nyamuk |Pintu &
Kusen Aluminium | Sekat Partisi | Pintu Sliding | Pintu Kamar Mandi | Kanopi
Baja Ringan | Kanopi Transparan | Kanopi Rumah |Pagar Besi Lipat | Pagar
Besi Minimalis | Pintu Aluminium |Pintu Aluminium Sliding |Pintu Aluminium
Putih |Pintu Sliding Aluminium |Pintu Sliding Kaca |Pintu Geser Aluminium
|Kusen Aluminium |Pintu Expanda Murah |Pintu Expanda Aluminium |Kusen Aluminium
Minimalis |Pintu Kasa Aluminium Surabaya |Pintu Expanda Kasa Nyamuk |Pintu
Expanda Di Surabaya |Pintu Expanda Aluminium |Pintu Aluminium Ykk |Kusen Aluminium
Minimalis | Sekat Ruangan | Sekat Ruangan Kantor
Wilayah Pengerjaan:
Surabaya, Gersik, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Pasuruan,
Bojonegoro, Lamongan, Dsb
Secara umum Aluminium diklasifikasikan berdasarkan:
1. Aluminium Murni
Aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam
keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak
untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam
lain.
2. Aluminium Paduan
Elemen paduan yang umum digunakan pada aluminium adalah silikon,
magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970.
Secara umum, penambahan
logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan
kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut,
umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat
terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam.
Namun, kekuatan bahan
paduan aluminium tidak hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja,
tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga aluminium siap digunakan,
apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya.
- a. Paduan Aluminium-Silikon
- Paduan aluminium dengan silikon
hingga 15% akan memberikan kekerasan dan kekuatan tensil yang cukup
besar, hingga mencapai 525 MPa pada aluminium paduan yang dihasilkan pada
perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari 15%, tingkat
kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal
granula silika.
- b. Paduan Aluminium-Magnesium
- Keberadaan magnesium hingga 15,35%
dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 oC
hingga 450 oC. Namun, hal ini tidak menjadikan aluminium paduan dapat
ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan terjadi pada
suhu di atas 60oC. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan
dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana
kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut.
- c. Paduan Aluminium-Tembag
- Paduan aluminium-tembaga juga
menghasilkan sifat yang keras dan kuat, namun rapuh. Umumnya, untuk
kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki konsentrasi tembaga di
atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2 dalam logam yang menjadikan
logam rapuh.
- d. Paduan Aluminium-Mangan
- Penambahan mangan memiliki akan berefek
pada sifat dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan mudah
(work-hardening) sehingga didapatkan logam paduan dengan kekuatan tensil
yang tinggi namun tidak terlalu rapuh. Selain itu, penambahan mangan akan
meningkatkan titik lebur paduan aluminium.
-
- e. Paduan Aluminium-Seng
- Paduan aluminium dengan seng merupakan
paduan yang paling terkenal karena merupakan bahan pembuat badan dan
sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki kekuatan tertinggi
dibandingkan paduan lainnya, aluminium dengan 5,5% seng dapat memiliki
kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap
50 mm bahan. Bandingkan dengan aluminium dengan 1% magnesium yang
memiliki kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar
6% setiap 50 mm bahan.
- f. Paduan Aluminium-Lithium
- Lithium menjadikan paduan aluminium mengalami
pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga
konsentrasi sebesar 4% lithium, setiap penambahan 1% lithium akan
mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3% dan peningkatan modulus
elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak lagi diproduksi
akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan
biaya keselamatan kerja.
- g. Paduan Aluminium-Skandium
- Penambahan skandium ke aluminium
membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan
maupun ketika paduan berada di lingkungan yang panas. Paduan ini semakin
jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih
mudah diproduksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium.
Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia,
MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-0,5% (Zaki, 2003, dan Schwarz,
2004).
- h. Paduan Aluminium-Besi
- Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam
aluminium paduan sebagai suatu "kecelakaan". Kehadiran besi
umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang
tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek kehadiran Fe dalam paduan
adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan, namun diikuti
dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam paduan
10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan tensil dari
217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini
terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama
aluminium selain Fe. (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar